Email Nortify

Selasa, 07 Februari 2012

SEJARAH DESA JERUJU BESAR



Pada Zaman Penjajahan Belanda, di tahun 1860an banyak masyarakat dari berbagai daerah meninggalkan kampung halamannya diantaranya dari Sulawesi, para pedagang Arab dan etnis keturunan Tionghoa, mereka berlayar mencari tempat baru.
Sejak saat itu banyak yang datang ke kampung-kampung dan menetap serta menggarap tanah menanam padi, kelapa, pisang dan beternak. Semakin ramainya penduduk, sehingga ada yang berinisiatip untuk memberikan nama kampung yang didiaminya.  Semula mereka tidak mengerti harus berbuat apa namun setelah ada salah seorang yang dipandang cukup bijak dan pandai serta terpandang yang bernama H.Mahmud, dijadikan pemimpin pertemuan untuk membahas pembentukan Kampung serta mengangkat seorang   Penggawa. Dengan cara yang sangat sederhana mereka melakukan kesepakatan dan melihat kondisi dan keadaan waktu itu banyak tanaman sejenis tanaman Pakis, daun dan batangnya berduri tumbuh dirawa-rawa dan di pinggir sungai, "Jeruju" nama tumbuhan tersebut yang tumbuh dimana-mana serta rimbun dan besar, sehingga dijadikan Nama Kampung tersebut dengan Nama "JERUJU BESAR". Setelah itu dilanjutkan dengan Pemilihan Penggawa akhirnya terpilihlah "H.MAHMUD" sebagai Penggawa Pertama di Desa Jeruju Besar.
Maka Sejak itu diproklamirkan sebuah Kampung baru dalam wilayah kekuasaan Kesultanan Pontianak, Distrik Sungai Kakap, dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1862. 
H.Mahmud memimpin kampung Jeruju Besar sejak tanggal 17 Agustus 1862 s/d 1901 (39 tahun), selanjutnya dilanjutkan oleh H.Yunus hingga tahun 1933 (32 tahun), kemudian Sy. Husin sampai tahun 1957, kepemimpinan dilanjutkan lagi oleh H.M.Ali H.Amin yang saat itu Sebagai Kepala Kampung sebagai ganti nama dari Penggawa, sejalan waktu terjadi lagi perubahan nama dari Kepala Kampung menjadi Kepala Desa dan akhirnya pada tahun 1989 beliau selesai masa jabatan sebagai kepala Desa Jeruju Besar.
Pada tanggal 07 Oktober 1989 terpilih Kepala Desa yang baru bernama Muhammad Adam Abdullah, yang sebelumnya sebagai Sekretaris Desa Jeruju Besar, hingga pada tanggal 07 Oktober 1998 berakhir priode kepemimpinannya dan mengalami kekosongan jabatan sehingga dijabat sementara oleh Sekdes yang bernama M.Rais Busni sebagai PJ.Kades sampai berakhirnya masa pj. kadis tersebut belum juga ada pemilihan Kepala Desa, maka oleh Bupati Kabupaten Pontianak di tunjuk seorang Karateker dari Staff Kacamatan Sungai Kakap bernama Marwan sejak 1999 hingga tahun 2000 dan dibawah kepemimpinan seorang Karateker tersebut terbentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa dan terpilih Kepala Desa baru bernama H.Abdul Rahman sampai tahun 2008 di periode pertama. setelah itu terjadi lagi kekosongan sehingga diisi oleh Pj.Kades dari hasil Musyawarah BPD yg diusulkan kepada Bupati yang mengangkat seorang kepala Dusun untuk menduduki jabatan Pj. Kades tersebut bernama Hamdani. AD sejak bulan Mei hingga 25 November 2008.
Dalam masa Pj. kades ini terjadi Pemilihan Kepala Desa, yang terdiri dari 3 calon kades yaitu H.Abdul Rahman, M.Yunus, dan Abdul Gafur. Pada waktu pemungutan Suara maka mendapatkan suara terbanyak adalah H.Abdul Rahman, maka pada tanggal 25 November Terpilih secara Resmi dan Sah Kepala Desa Jeruju Besar, H.Abdul Rahman di priode ke-2 hingga sekarang dan akan berakhir pada tanggal 25 November 2014.
Selama Kepemimpinannya, H.Abdul Rahman selaku Kepala Desa di dampingi oleh Sekretaris Desa yang bernama M.Rais Busni dan berjalan sekitar 1 tahun kemudian mengundurkan diri sebagai Sekdes dan ditunjuklah pengganti Sekdes dari Kaur Umur yaitu Hamdani, ST hingga sekarang, 
Sejalan dengan waktu, maka Pada tahun 2012 ini nanti akan di persiapkan Kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Jeruju Besar ke-150 yang bertepatan dengan  HUT Republik Indonesia ke 67.

Demikian Sejarah Desa Jeruju Besar ini yang dapat penulis resume  dari berbagai informasi para orang tua dan sesepuh yang masih mampu untuk menceritakan dari sisa-sisa memori-memorinya tentang Desa ini, semoga ada manfaatnya dan jika ada kekurangan tentunya itu merupakan kekurangan dan kelemahan dari penulis dalam mengumpulkan bahan dari nara sumber.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More