Masyarakat Kubu Raya masih jauh dari kemajuan, Pemimpin Kubu raya masih banyak PR yang harus dikerjakan sementara Pemerintahan baru berjalan 3 tahun lebih. Tentunya kita sebagai masyarakat berharap banyak agar bisa Berlari lebih Kencang dan Berproses lebih cepat sebagaimana Motto dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, SH.
Kita melihat disana-sini masih banyak Infrastruktur yang rusak terutama jalan. gambar diatas adalah salah satu dari kondisi jalan yang dapat dilihat betapa sulitnya dilewati dan sering mengalami perbaikan namun baru beberapa bulan kembali mengalami kerusakan. Kondisi ini memang sulit apakan lagi pada saat musim hujan seperti sekarang ini, pengangkutan hasil pertanian yang merupakan penghasilan utama penduduk pedesaan sulit diangkut sementara yang melewati jalan ini ada beberapa desa diantaranya Desa Sungai Rengas, Desa Jeruju Besar dan Desa Sungai Kupah. Bagaimana Petani bisa sejahtera sementara biaya pengangkutan tinggi dan nilai jual juga di permainkan oleh para Pedangang. Kapan cita-cita UUD 45 dapat tercapai jika hal ini terus berlanjut.
Pembangunan Jalan terkadang sulit dimengerti oleh masyarakat, dibangun setengah-setengah, maksudnya adalah dana untuk pembangunan tersebut tidak cukup untuk merampungkan sampai selesai sehingga begitu sebagian jalan dibangun tahun ini begitu tahun depannya dilanjutkan namun jalan tahun lalu terlah rusak kembali. ini merupakan dilema sehingga masyarakat tidak sempat merasakan nyamannya menggunakan jalan yang mulus sampai ke Kota.
Mahalnya biaya angkutan yang ditetapkan oleh pemilik angkutan dikarenakan biaya pemeliharaan kendaraan di sebabkan oleh jalan yang rusak tersebut. Para Petani hanya mampu bertahan dengan kondisi ini tidak mampu berbuat apa-apa. Program Pemerintah masih jauh untuk bisa mensejahterakan Masyarakat, namun patut disyukuri apa yang telah dilakukan dengan Program yang dinamakan PNPM-MP dan P2SPP.
Program ini sangat baik dilanjutkan oleh Pemerintah dan bahkan jika memungkinkan cara kerjanya digunakan oleh Dinas terkait sehingga tidak banyak menyedot biaya-biaya yg mengakibatkan dana yang sampai untuk dibangun hanya berkisar 45-65% saja, namun di PNPM-MP jelas yaitu digunakan untuk biaya Bahan, alat, upah dan biaya Operasional yang jelas persentasenya.
Tentunya dapat diperkirakan bagaimana jika yg 100% namun yang dikerjakan hanya berkisar 45-65 % tentu outputnya tidak sesuai dengan Perencanaan serta umur pemekaian jalan tersebut juga semakin pendek.
Coba kita lihat negara lain seperti Malaysia, jalan yang mereka bangun bisa dinikmati sampai ke anak cucu masih stabil dan tidak sibuk mengurus pembangunan jalan itu-itu terus setiap tahun sementara jalan-jalan yang lain masih banyak yang belum pernah merasakan pengerasan dan masih banyak jalan tanah yang sangat rusak dan berlubang di perkampungan di dusun-dusun dan di Gang-gang.
Demikian juga halnya di perkotaan, masih juga banyak jalan utama yang masih rusak parah seperti yang kita lihat berikut :
Apa yang dirasakan, jika kita seorang pedangan atau petani yang mengangkut barang dagangan dan pertanian untuk diperjual-belikan ke kota setiap hari melalui jalan seperti ini, menggunakan sepeda motor apakan lagi kondisi motor yang sudah setengah umur tidak bisa terkana percikan air sehingga businya basah dan menyebabkan mogok dijalanan sementara barang di motor tersebut penuh sehingga duduk saja sempit apakan lagi mau turun memperbaiki kendaraan...????
Mari kita berfikir sejenak untuk merasakan salah satu pendiritaan Rakyat kita, karena kita bertanggung jawab sebagai pemimpin dimana kepemimpinan kita akan kita pertanggungjawabkan kehadirat Allah SWT di akhirat nanti.
0 komentar:
Posting Komentar